ASUS VivoBook Pro F570 itu Dukun!

Dikutip dari Republika.co.id dalam artikel berjudul jumlah konten kreator peraih gold button meningkat dua kali lipat, dijelaskan bahwa jumlah konten kreator digital di Indonesia merangsek naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya, terutama mereka yang mengandalkan konten visual sebagai kreasi andalannya. Dengar-dengar kebanyakan orang memanggil mereka sebagai Gamer, Influencer, Content creator, dan Youtuber.

Demikianlah era milenial, zaman dimana kreatifitas dimuntahkan pada wadah digital dan dengan sekejap jadi sorotan publik. Orang bisa menggali pundi-pundi rupiah sekaligus memantapkan eksistensi diri hanya dengan modal laptop dan jaringan internet. Pendeknya, karya digital bisa dibilang sebagai mahar seseorang untuk jadi sukses dan terkenal.

Beberapa bulan yang lalu teman saya terjun bebas dari rutinitasnya sebagai wiraswasta dan menegaskan untuk menjadi pelaku digital yang memproduksi konten visual, "video game". Tandas Ia habiskan dalam dua hari saldo tabungan yang dikumpulkannya sejak merintis rental PS untuk membeli laptop dan paket sewa jaringan internet, kalau dihitung saldo itu sudah mengendap 2 tahun lamanya, tentu kalian bisa bayangkan berapa dijit yang lebur kurang dari 2x24 jam itu.

Ingat Baik-Baik, Jangan Salah Pilih Laptop!

Tiga minggu berjalan, ocehan sesal dan keluh kesah berantai habis tergelar. Sumpah berisik sekali! Sangat berisik. Sebagai teman, saya hanya bisa menghiburnya dengan kalimat-kalimat normatif ala kadarnya. Modal habis, gagal karena tidak memiliki kemampuan olah grafis dan salah beli laptop mencegah teman saya untuk dipanggil content creator cap tukang PS.

Entah bagaimana mulanya, bahkan saya yakin sekali Ia main dukun walaupun dukun belum tentu mengerti jeroan teknologi, yang jelas jumlah penonton dalam video yang digarapnya lumayan banyak untuk seorang pemula, editing-nya juga cukup bagus. Rupanya, temanku satu ini tahan banting lawan kegagalan. Singkatnya, Ia membeli laptop baru yaitu ASUS VivoBook Pro F570 dari hasil penjualan laptop barunya, Ia berujar, Inspirasi itu tiba ketika kita tidak merasa baik-baik saja, dan ASUS memberinya jalan yang lebih luas untuk bangkit.

Yang unik itu, bisa-bisanya lho hanya karena laptop baru, semangatnya untuk mendapatkan gelar content creator tertata lagi. Padahal, pagi selepas malam saat Ia ambruk, saya memprediksi akan ada drama yang jauh lebih seru, barangkali saja setan berhasil membisikinya untuk menenggak segelas es teh dicampur sianida...

ASUS VivoBook Pro F570 Juaranya Olah Visual Grafis dan Gaming 

Penasaran dengan pencerahan apa yang didapatkan teman saya setelah membungkus ASUS VivoBook Pro F570, akhirnya saya putuskan untuk mengulik perangkat satu ini. Sedikitnya, saya tahu mengenai AMD dan Nvidia, keduanya terkenal sebagai produsen teknologi yang kerap kali saling bertarung. Selain itu, bagi kebanyakan orang yang mencari laptop untuk kebutuhan visual grafis, salah satu dari kedua produsen ini harus ada dalam rangkaian detil spesifikasi laptop yang ingin mereka gunakan.

Ternyata, pada permulaan tahun 2019 ASUS membenamkan AMD versi Reyzen dan Nvidia GTX 1050 pada satu perangkatnya di lini VivoBook yaitu ASUS VivoBook Pro F570. Waini, ini dukunnya, pantas saja Si-bos PS kegirangan bukan kepalang. Ini kali pertama kombinasi AMD dan Nvidia dalam satu perangkat, dan itu yang membuat laptop ini cocok bagi penggiat konten visual grafis.

Tapi ko rasanya agak sangsi ya kalau hanya itu yang diunggulkan ASUS, sebagai perusahaan yang terkenal akan inovasinya, ekspektasi pengguna dimanapun jauh lebih besar dari itu. Makin penasaran, saya membaca ulasan yang sangat jelas di halaman resmi ASUS, dan hasilnya ajaib bos. Dukun!

Keunggulan dan Kelebihan ASUS VivoBook Pro F570

1. Performa Mumpuni Untuk Produktivitas Tinggi dan Main Game

AMD Rayzen sebagai pusat dapur pacu diklaim 200% lebih baik dari pendahulunya dalam urusan performa. Sedikit sekali orang menyangkal bahwa laptop yang ditopang prosesor AMD tidak cocok untuk pemakaian multi-tasking. Dukungan SDRAM sebesar 8GB DDR4 2400MHz semakin menyempurnakan perangkat untuk lihai mengelola banyak program. Apalagi tersedia dukungan teknologi termutakhir AMD SenseiMI dan ASUS IceCool untuk mengatur daya tahan baterai dan menjaga suhu palmrest tetap dingin rata-rata dibawah 36°C, sehingga performa perangkat tetap optimal dan tidak mudah panas.

Peran Nvidia GeForce GTX 1050 4GB GDDR5 VRAM juga berhasil mengakomodir kebutuhan pengguna untuk urusan visual. Sekali lagi, Ajaib! Performa perangkat tidak terbebani walaupun pengguna membuka program pengolah visual yang beratnya minta dibarter sama batangan emas. Kebutuhan content creator pemula macam teman saya akan laptop yang berani di adu untuk aktivitas olah visual terpenuhi oleh perangkat ini.

Media penyimpanan adalah aspek yang tidak kalah penting, untuk versi AMD Rayzen 5 tersedia hardisk berkapasitas 1 TB, sedangkan versi AMD Rayzen 7 dilengkapi dengan HDD 1 TB dan SSD M.2 SATA3 sebesar 256GB. Terbongkar sudah, mengapa bos PS akhir-akhir ini jarang sekali pinjam hardisk eksternal saya.

2. Audio SonicMaster ASUS X Series: Kemesraan dalam Suara

Kata orang, melalui resonansi suara tertentu, manusia bisa merelaksasi sejenak kepenatan fikirannya. Bisa jadi, teman saya menghabiskan awal-awal waktu kenalan dengan produk ASUS satu ini ialah bermesraan dengan audionya. Hidup yang limpung karena salah perhitungan membuat pikirannya penat.

Akhirnya Ia membuka laptop barunya dan mulai memainkan game-game kesayangannya tanpa macet, Ia tekan beberapa kali kombinasi tombol Fn + F12,  samar-samar Ia rasakan ada kenikmatan berkat perpaduan teknologi Audio SonicMaster dan ASUS Audio Wizard garapan tim ASUS Golden Ear. Relaksasi dimulai...Jadilah Ia seorang content creator cap tukang PS, editing videopun lancar tanpa hambatan.

3. Desain Menawan nan Memikat Ala Seri VivoBook 

Kemana-mana Pak Bos PS itu menjinjing tas laptop barunya, saya saksinya, percayalah.
Sekali Ia bilang, "kalau berat dan engga bermanfaat mana mungkin aku sudi menggendongnya bro."
Sepintas ketika Ia keluarkan laptop itu, terlihat menempel garang variasi lightning blue yang dibalut Reaper Black. Begitu saya pegang, sekedar menuruti perkataan empunya untuk mengangkat laptop, yaampuunn.. entengnya bos, tipis pula. Terbukti kali ini Ia tidak berbohong, walaupun itu salah satu keahliannya.

Bobot 1,9 Kilogram dengan diameter kira-kira 12,9 milimeter. Secara estetik itu sungguh menawan, sungguh. Tidak berhenti sampai disini, Ia buka laptopnya, dan terlihat di bagian keyboardnya menyala lampu backlit untuk menerangi kegiatan pengguna ketika dalam keadaan redup cahaya. Sedangkan, lebar layar 15 inci yang katanya empunya lagi mampu menampilkan film dengan resolusi 4k tanpa cela dan nyaman untuk edit video. Saya hanya mengangguk, karena secara sadar selain stick PS, benda kedua yang berhasil memikat saya adalah laptop ini.

4. Dengan Jarimu, Jaga Keamanan Laptop

Dulu, setiap kali saya main kerumahnya dan bosan dengan game-game console, dengan sigap saya ambil laptop miliknya. Kini, setelah Ia membeli laptop ASUS VivoBook Pro F570 yang jelas punya layar nikmat aduhai dan performa ciamik untuk main game, justru malah jarang sekali saya bisa menyentuhnya untuk kebutuhan yang sama.

"Bukan pelit bro, tapi data di dalamnya ini lho yang penting, konten video yang aku garap juga ada disitu" Jawaban si Bos ketika suatu kali saya tanyakan kenapa harus dipasangi Fingerprint Sensor. Jalan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan bermain game saya ya dengan jari Si Bos yang di tempelkan pada ujung touchpad untuk membuka perangkat. Keamanan perangkat super canggih yang langsung terintegrasi dengan Windows Hello. Kalaupun harus memotong salah satu jarinya, oh Tuhaan, sekarang saya belum setega itu, mungkin nanti hahaha

5. Konektivitas Super Canggih 

Akhirnya, kini saya yang lebih sering berkunjung kerumahnya terutama untuk menonton film dengan resolusi 4k dan main game. Sama seringnya saya diusir karena menggangu Ia menggarap konten videonya. Gini lho bro, streaming film 4k menggunakan ASUS VivoBook Pro F570 itu lancarnya bikin nagih, dukungan Wi-Fi 802.11ac Dual-Band yang tertanam memberikan kecepatan unggah dan unduh data 6x lebih cepat dari versi 802.11n, udah gitu, pake headphone yang di colokin ke Jack Microphone-in/headphone-out. Nyesss

Kepekaan itu perlu, daripada teman kesayangan saya gagal unggah konten dan disatroni komen pedas oleh penggemarnya yang kian hari kian banyak, saya putuskan untuk menyalin berkasnya ke hardisk eksternal. USB generasi 3.1 Type-C yang katanya memberikan kecepatan transfer data hingga 10Gbps itu beneran lho, engga percaya? Jangan salahkan saya kalau kualat hahaha

Penutup

Oh ya, ternyata laptopnya sudah bisa di beli melalui JD.id. Barangkali ada yang minat, di klik untuk mobile site atau desktop site. Si Bos satu jam yang lalu baru saja pamit, katanya mau buat susunan acara untuk meet and greet dengan pengikut setia konten videonya. Sesaat saya fikir, Ini pasti guna-guna, jelas sekali sihir pelet! Mana mungkin, baru beberapa minggu aktif membuat konten, sudah kebanjiran pengikut.

Klining-klining, pesan masuk dari teman saya, Bowo, tertulis dengan variasi bold Rundown Acara Meet and Greet Bos Rental PS. Menyusul pesan berikutnya "Ayo bro ikut?" Saya ketik pelan-pelan pesan balasan ke Bowo "apa kau tau Bow, ASUS VivoBook Pro F570 itu Dukun!"

Spesifikasi Lengkap ASUS VivoBook Pro F570

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: