Google Plus (Google+) Resmi ditutup April 2019 Backup Data Anda Segera!
Kamis, 07 Februari 2019
Tambah Komentar
Google Plus Resmi ditutup. Google+.
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sebuah notifikasi didashboard blog saya yang berisi pemberitahuan bahwa Layanan media sosial Google plus atau Google+ akan dihapus secara bertahap dimulai pada bulan Maret 2019 pemungkas hingga awal bulan April 2019.
Jadi jangan heran seleas tanggal tersebut, tidak akan ditemui kotak notifikasi di pojok kanan atas browser Chrome atau aplikasi Google+ yang hilang dari Playstore dan Web Marker lainnya.
Selain itu, terdapat juga anjuran kepada pihak-pihak pengembang yang menggunakan API Google Plus dan memasangnya pada tool atau minimalnya template untuk segera memperbaikinya, mengingat proses penutupan layanan sebentar lagi dilakukan.
Menariknya, keputusan ini menuai respon dari warganet terutama Lizzy yang membuat sebuah petisi online kepada pihak Google.inc agar tidak menutup media sosial Google+, hingga artikel ini ditulis jumlah orang yang mendukung petisi tersebut pada situs change.org telah mencapai 36.532 dukungan sejak diterbitkan 4 bulan yang lalu.
Alasan Lizzy menolak keputusan Google karena Ia sudah memiliki banyak teman di jejaring sosial ini dan sudah menghabiskan waktu yang sangat banyak. Bagi saya pribadi media sosial satu ini memiliki reputasi yang sangat baik.
Seperti misalnya Algoritma yang terintegrasi dengan Artificial Intellegence milik google, filter bubble yang tidak selalu mendominasi konten di timeline, dan kelebihan lainnya. Kalaupun keputusan bulat ditutup ya sudah semoga ada gantinya dan lebih baik.
Dari namanya tentu kita tahu bahwa media sosial satu ini besutan raksasa teknologi Google, dihadirkan dan didesain sebagai saingan berat untuk menahan laju Facebook yang pada waktu itu sedang menapaki posisi teratas untuk jenis situs media sosial.
Bisa dibilang, Google+ masuk bersama jajaran media sosial gelombang kedua, muncul ke permukaan setelah Facebook, Twitter, Tumblr, Flickr, Digg, MySpace, dan masih banyak lainnya yang lebih dulu berdiri pada periode awal 2000an hingga akhir 2010.
Sedangkan Google+ lahir di era ketika media sosial generasi pertama sedang naik daun walaupun sebagian diantaranya tidak bernasib sama. Disisi yang lain, pada periode akhir tahun 2010 hingga pertengahan 2014, banyak sekali bermunculan jejaring sosial yang menyasar target pengguna yang sama dengan Google+.
Singkatnya, tumbuh kembang Google+ diwarnai pertarungan sengit melawan kelompok media sosial angkatan pertama sekaligus bersaing ketat dengan kompatitor seangkatan.
Pinterest dan Instagram misalnya yang diluncurkan pada akhir tahun 2010 agaknya dapat dikotakan bersama dengan Google+ sebagai generasi kedua. Walaupun kedua kompatitor diatas berkonsentrasi pada visual discovery, tapi pada perkembangannya, muncul fitur-fitur baru yang berhasil menekan popularitas Google+.
Walaupun demikian, banyak juga pengguna yang menaruh hati pada Google+, selain karna kredibilitas dan nama besar Google, fitur-fitur unik dan menarik disajikan jejaring sosial satu ini kepada penggunannya.
Tapi, ternyata bukan cuma itu alasannya, ada hal mendesak lain yang jauh lebi penting ketimbang gengsi, tapi benarkah demikian? Ikuti ulasannya.
Ternyata, pembersihan bug dan langkah-langkah solutip sudah dilakukan pihak Google untuk menangani masalah ini, namun desas desus dari media masa internasional macam Wired menuliskan bahwa Bug ini dapat menyerang akun-akun lain yang terintegtasi dengan Google+ dengan potensi yang sangat besar.
Diperkirakan, jika layanan Google Plus tidak segera ditutup maka sekitar 52.5 Juta akun google dibobol habis oleh Bug ini. Menurut Forbes penutupan Google+ pada awalnya dijadwalkan pada bulan Agustus 2019 tetapi dipercepat menjadi bulan April 2019 mengingat bahaya dari Bug ini.
Fakta bahwa raksasa teknologi Google benar-benar diserang oleh bug dibuktikan dengan ditutupnya layanan API Google yang menghentikan segala proyek developer untuk mencegah menyebarnya bug disistem Google.
Namun kenyataan berkat lain, menurut Kompas statistik pengguna sebesar 90% mengunjungi media sosial Google Plus sekali waktu kurang lebih dari 5 detik.
Estimasi waktu yang dihabiskan pengguna diatas menunjukan antusias orang menggunakan Google plus sangat lemah, sehingga menutup layanan yang sudah terinfeksi bug dan beresiko fatal adalah harga mati.
Tenang, pihak google tidak serta merta menghapus data pribadi anda. Walaupun setelah melewati bulan april 2019 Google tidak bertanggung jawab terhadap data pengguna.
Sejak tanggal 4 Februari 2019 kemarin Google+ sudah menutup pendaftaran akun baru, disusul dengan pengumuman penutupan layanan sscara total pada tanggal 2 April 2019. Semua jejak dan data digital akun yang terdaftar di Google+ akan dihapus.
Sedangkan bagi akun yang berlangganan paket GSuit diberikan masa migrasi data hingga tanggal 7 Maret 2019. Untuk itu segera backup data anda, jika dirasa penting mumpung masih ada waktu!
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sebuah notifikasi didashboard blog saya yang berisi pemberitahuan bahwa Layanan media sosial Google plus atau Google+ akan dihapus secara bertahap dimulai pada bulan Maret 2019 pemungkas hingga awal bulan April 2019.
Jadi jangan heran seleas tanggal tersebut, tidak akan ditemui kotak notifikasi di pojok kanan atas browser Chrome atau aplikasi Google+ yang hilang dari Playstore dan Web Marker lainnya.
Selain itu, terdapat juga anjuran kepada pihak-pihak pengembang yang menggunakan API Google Plus dan memasangnya pada tool atau minimalnya template untuk segera memperbaikinya, mengingat proses penutupan layanan sebentar lagi dilakukan.
Menariknya, keputusan ini menuai respon dari warganet terutama Lizzy yang membuat sebuah petisi online kepada pihak Google.inc agar tidak menutup media sosial Google+, hingga artikel ini ditulis jumlah orang yang mendukung petisi tersebut pada situs change.org telah mencapai 36.532 dukungan sejak diterbitkan 4 bulan yang lalu.
Alasan Lizzy menolak keputusan Google karena Ia sudah memiliki banyak teman di jejaring sosial ini dan sudah menghabiskan waktu yang sangat banyak. Bagi saya pribadi media sosial satu ini memiliki reputasi yang sangat baik.
Seperti misalnya Algoritma yang terintegrasi dengan Artificial Intellegence milik google, filter bubble yang tidak selalu mendominasi konten di timeline, dan kelebihan lainnya. Kalaupun keputusan bulat ditutup ya sudah semoga ada gantinya dan lebih baik.
Sejarah Google + atau Google Plus dari Tahun Awal Peluncuran hingga Tahun 2019
Mari kita napak tilas untuk mengingat kapan medsos ini lahir dan bagaimana perkembangannya? Mengutip dari Wikipedia jejaring sosial ini pertama kali diluncurkan pada 28 Juni 2011 menggantikan pendahulunya yaitu Google Buzz.Dari namanya tentu kita tahu bahwa media sosial satu ini besutan raksasa teknologi Google, dihadirkan dan didesain sebagai saingan berat untuk menahan laju Facebook yang pada waktu itu sedang menapaki posisi teratas untuk jenis situs media sosial.
Bisa dibilang, Google+ masuk bersama jajaran media sosial gelombang kedua, muncul ke permukaan setelah Facebook, Twitter, Tumblr, Flickr, Digg, MySpace, dan masih banyak lainnya yang lebih dulu berdiri pada periode awal 2000an hingga akhir 2010.
Sedangkan Google+ lahir di era ketika media sosial generasi pertama sedang naik daun walaupun sebagian diantaranya tidak bernasib sama. Disisi yang lain, pada periode akhir tahun 2010 hingga pertengahan 2014, banyak sekali bermunculan jejaring sosial yang menyasar target pengguna yang sama dengan Google+.
Singkatnya, tumbuh kembang Google+ diwarnai pertarungan sengit melawan kelompok media sosial angkatan pertama sekaligus bersaing ketat dengan kompatitor seangkatan.
Pinterest dan Instagram misalnya yang diluncurkan pada akhir tahun 2010 agaknya dapat dikotakan bersama dengan Google+ sebagai generasi kedua. Walaupun kedua kompatitor diatas berkonsentrasi pada visual discovery, tapi pada perkembangannya, muncul fitur-fitur baru yang berhasil menekan popularitas Google+.
Walaupun demikian, banyak juga pengguna yang menaruh hati pada Google+, selain karna kredibilitas dan nama besar Google, fitur-fitur unik dan menarik disajikan jejaring sosial satu ini kepada penggunannya.
Alasan dibalik Penutupan Google+ yang Baru berusia 7 Tahun
Wacana penutupan media sosial satu ini sudah terdengar di beberapa media masa pada permulaan tahun 2017. Gonjang-ganjing atas kegagalan Google+ meruntuhkan dominasi Facebook semakin mempertajam keputusan penghapusan Google plus.Tapi, ternyata bukan cuma itu alasannya, ada hal mendesak lain yang jauh lebi penting ketimbang gengsi, tapi benarkah demikian? Ikuti ulasannya.
1. Bug Berbahaya Menyerang dan Membobol Data Pengguna Google+
Mengutip Pemaparan pihak Google terkait Bug yang menyerang Google+ ternyata benar adanya demikian. Bug ini juga sudah berhasil menginfeksi 500.000 akun Google+ dan kemungkinan juga sudah membobol informasi pribadi akun tersebut.Ternyata, pembersihan bug dan langkah-langkah solutip sudah dilakukan pihak Google untuk menangani masalah ini, namun desas desus dari media masa internasional macam Wired menuliskan bahwa Bug ini dapat menyerang akun-akun lain yang terintegtasi dengan Google+ dengan potensi yang sangat besar.
Diperkirakan, jika layanan Google Plus tidak segera ditutup maka sekitar 52.5 Juta akun google dibobol habis oleh Bug ini. Menurut Forbes penutupan Google+ pada awalnya dijadwalkan pada bulan Agustus 2019 tetapi dipercepat menjadi bulan April 2019 mengingat bahaya dari Bug ini.
Fakta bahwa raksasa teknologi Google benar-benar diserang oleh bug dibuktikan dengan ditutupnya layanan API Google yang menghentikan segala proyek developer untuk mencegah menyebarnya bug disistem Google.
2. Kalah Bersaing dengan Facebook
Fakta membuktikan bahwa Google+ kurang diminati pengguna jika dibandingkan dengan Facebook. Diawal sudah dikatakan bahwa salah satu tujuan peluncuran Google+ adalah untuk menekan dominasi Facebook.Namun kenyataan berkat lain, menurut Kompas statistik pengguna sebesar 90% mengunjungi media sosial Google Plus sekali waktu kurang lebih dari 5 detik.
Estimasi waktu yang dihabiskan pengguna diatas menunjukan antusias orang menggunakan Google plus sangat lemah, sehingga menutup layanan yang sudah terinfeksi bug dan beresiko fatal adalah harga mati.
Pengguna Google Plus Segera Backup Data anda!
Pihak Google sudah mengumumkan penutupan layanan dan bagi anda yang menyimpan data pribadi disana untuk segera mengamankannya.Tenang, pihak google tidak serta merta menghapus data pribadi anda. Walaupun setelah melewati bulan april 2019 Google tidak bertanggung jawab terhadap data pengguna.
Sejak tanggal 4 Februari 2019 kemarin Google+ sudah menutup pendaftaran akun baru, disusul dengan pengumuman penutupan layanan sscara total pada tanggal 2 April 2019. Semua jejak dan data digital akun yang terdaftar di Google+ akan dihapus.
Sedangkan bagi akun yang berlangganan paket GSuit diberikan masa migrasi data hingga tanggal 7 Maret 2019. Untuk itu segera backup data anda, jika dirasa penting mumpung masih ada waktu!
Belum ada Komentar untuk "Google Plus (Google+) Resmi ditutup April 2019 Backup Data Anda Segera!"
Posting Komentar